Beberapa hari lalu saya beserta rombongan peneliti dari kemenristek melakukan penelitian di daerah lini satu perbatasan Indonesia-Malaysia tepatnya di daerah Jagoi Babang, Kab. Bengkayang Provinsi Kalimantan Barat. Penelitian tersebut di lakukan dalam rangka untuk mensosialisasikan wawasan kebangsaan agar bisa menambah pengetahuan wawasan kebangsaan masyarakat yang ada di Perbatasan dan untuk menguatkan rasa nasionalisme mereka terhadap NKRI.
Di sela-sela kegiatan saya tertarik dengan pernyataan seorang tokoh masyarakat yang menyatakan bahwa "kami disini tidak masalah dengan standar kelulusan Ujian Akhir Nasional (UAN) namun yang kami permasalahkan standar tersebut tidak sesuai dengan fasilitas yang ada di sini" demikian sepenggal ungkapan dari seorang tokoh masyarakat tersebut, saya rasa ungkapan beliau itu sangat benar karena selama ini sekolah-sekolah yang ada di wilayah perkotaan saja yang memiliki fasilitas yang cukup dan wajar kalau standar kelulusan itu di terapkan tapi bagaimana dengan mereka yang ada di daerah-daerah terisolir seperti daerah perbatasan ini semuanya serba kekurangan jangankan untuk fasilitas berupa perangkat komputer untuk guru didik saja mereka masih kekurangan terus bagaimana bisa mereka bersaing dengan teman-teman mereka yang ada di daerah perkotaan dengan fasilitas yang cukup.
Namun di balik kekurangan tersebut semangat mereka untuk mendapatkan pendidikan sangatlah besar, lihat saja gambar di atas dengan senang dan bibir yang mengembang tersenyum penuh canda tawa mereka berangkat ke sekolah meskipun dengan menaiki sebuah truk, yang kita ketahui keamanannya sangat tidak terjamin namun itulah yang terjadi tidak ada yang bisa menghentikan semangat mereka untuk mendapatkan pendidikan yang layak mereka lah "Anak-anak Batas" dan rasanya cocok kalau mereka di sebut laskar batas............
Itulah sepenggal cerita/oleh-oleh yang bisa saya bagikan dari perbatasan Indonesia- Malaysia semoga ini bisa menjadi referensi kita dan semoga ada para aparat pemerintahan yang baca dan terketuk hatinya untuk memerhatikan Anak-anak bangsa yang ada di batas sana.
Teruslah Raih Ilmu Meskipun Bahaya Mengancammu Setiap saat. Label: Anak Batas, Malaysia, Pendidikan, Perbatasan
Responses
0 Respones to "Anak-anak Batas"
Posting Komentar
Dilarang memberi komentar yang berbau Negatif
Terima kasih atas kunjungnannya